REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nasib kaum perempuan yang masih termarjinalkan di Indonesia menjadi perhatian Partai Kebangkitan Bangsa melalui barisan kadernya, Perempuan Bangsa (PB).
“Hingga saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum diuntungkan oleh keadaan, dan yang paling banyak adalah perempuan. Kita berharap dapat menyentuh kalangan itu untuk menciptakan perbaikan kesejahteraan bagi mereka,” cetus Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam pelantikan dan rapat kerja Perempuan Bangsa di Graha Gus Dur, DPP PKB, Jalan Raden Saleh Nomor 9 Jakarta Pusat, Sabtu (24/1).
Basis massa PKB yaitu kaum nahdliyin, ungkap Cak Imin, juga masih banyak yang menjadi kaum marjinal. Ia yakin, melalui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal serta Transmigrasi dan Menteri Ketenagakerjaan yang dijabat oleh dua kader PKB, semua persoalan tadi dapat teratasi.
“Banyaknya permasalahan terhadap TKW Indonesia menjadi celah bagi Perempuan Bangsa untuk masuk dan menjadi motor penyelesaian konflik yang ada,” tutur Cak Imin.
Dengan koordinasi yang baik, ia pun optimistis, partai yang dipimpinnya dibantu dengan organisasi sayapnya dapat menjadi motor dari penyelesaian permasalahan yang timbul di kalangan para pekerja wanita di luar negeri.
“Didasari oleh banyaknya permasalahan tersebut, kami berupaya untuk mengubah stigma dari obyek diskriminasi menjadi pejuang kaum perempuan cerdas dan tangguh yang dapat berdampingan dan berkompetisi sehat dengan kaum pria,” tegas Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Masrifah.
Diakui oleh Masrifah, banyak prestasi yang diukir oleh kaum perempuan. Hal itu merupakan sebagai bukti nyata perempuan Indonesia sebagai bagian dari penentu arah perubahan bangsa.