Jumat 23 Jan 2015 16:03 WIB
Penangkapan Bambang Widjojanto

Polri Vs KPK, Seperti Pola Kasus 1998?

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Ilham
Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Korupsi Yogyakarta melakukan aksi di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Jumat (23/1).
Foto: Antara/Noveradika
Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Korupsi Yogyakarta melakukan aksi di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Jumat (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti, Fahmi Habsyi menilai memanasnya konflik antara Polri dan KPK tak terjadi begitu saja. Ada keterlibatan elit parpol, petinggi Polri, pimpinan KPK dan pejabat pemerintahan Jokowi-JK di dalamnya.

Menurut dia, ada tangan yang tak terlihat yang mempermainkan kasus ini. Akibatnya, KPK tergiring, elit politik ikutan, dan Polri panas dalam masalah yang diciptakan.

"Saya menangkap ada giringan isu dan operasi intelejen terstruktur sistematis yang memaksa keduanya berkonflik," kata Fahmi di Jakarta, Jumat (23/1).

Menurut dia, kasus ini akan berbahaya jika rakyat sudah tersinggung. Jika tidak ada pengelolaan isu secara baik, permasalahan ini akan berujung chaos. "Seperti pola peristiwa 98, kepolisian jadi target  sasaran amarah publik yang terprovokasi," kata dia.

Menurut Fahmi, ada sekelompok elit yang sedang menguji kepemimpinan Jokowi dengan mendorong konflik KPK Vs Polri. Jika tidak ada yang menetralisir, akan muncul pihak yang mengambil keuntungan.

"Saya berharap publik, elit parpol, petinggi kepolisian, KPK tetap berhati-hati dan menahan diri mengelola isu ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement