Rabu 21 Jan 2015 11:53 WIB

Ditekan Isu BBM, Harga Beras di Lampung Malah Merangkak Naik

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Pasar Gaplok, Jakpus
Foto: antara
Pasar Gaplok, Jakpus

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kenaikan harga beras dan telur ayam di Lampung mulai naik sejak pekan lalu. Padahal, Operasi Pasar (OP) Badan Urusan Logistik (Bulog) Lampung terus dilakukan di pasar-pasar tradisional. Terakhir, operasi pasar dilakukan pada Selasa (20/1) kemarin terkait turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pantauan di Pasar Pasir Gintung, Rabu (21/1), harga beras terus merangkak naik setiap hari. Pedagang menjual beras kualitas biasa Rp 9.500 per kg dari harga lama Rp 8.200 per kg. Beras kualitas sedang Rp 11.500 dari Rp 10.000 per kg, dan beras kualitas premium dalam kisaran Rp 12.500 hingga Rp 13.600 per kg. Hal itu menandakan operasi pasar belum mampu menstabilkan harga.

Kepala Humas Bulog Lampung, Susan menyatakan meski harga beras belum turun, namun pihaknya terus melakukan operasi pasar beras. "Tujuan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasar, agar masyarakat bisa terjangkau beli beras," kata Susan, Rabu (21/1).

Sama dengan beras, harga telur ayam di kota Bandar Lampung juga merangkak naik. Saat ini harga telur menjadi Rp 24 ribu per kg, naik dari harga pekan lalu Rp 18.500 per kg. "Sekarang naik lagi jadi Rp 24 ribu per kg," kata Lina, ibu rumah tangga di Kota Lampung.

Menurut dia, pedagang telur ayam beralasan kenaikan karena stok telur mulai berkurang, ditambah ongkos angkut yang tinggi. Pedagang telur mengatakan tidak ada pengaruhnya harga BBM turun dengan harga telur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement