Kamis 15 Jan 2015 05:15 WIB

Saat Lahan Dieksekusi, Tiba-Tiba Terdengar Suara Meriam

Rep: C94/ Red: Julkifli Marbun
Asap dari sbuah meriam/ilustrasi (Republika/Aditya Pradana Putra)
Asap dari sbuah meriam/ilustrasi (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, KELAPA GADING -- Suara Meriam yang terjadi saat kericuhan berlangsung membuat sebagian warga sekitar yang sedang beraktifitas geger.

Menurut salah murid Sekolah Menengah Pertama Hangtua 3, Bambang Hadi Wibowo (14 tahun), mengatakan, ia sempat mendengar ledakan besar dari sekolahnya sebanyak enam kali dan rentetan suara senjata.

Warga yang tengah asik berbelanja di Pasar Pedongkelan sempat dikagetkan. Sementara Tono, penghuni di Apartemen Gading Bukit Mediterania menilai TNI AL tidak perlu membunyikan meriam untuk memukul mundur petugas.

"Harus kasihan dengan orang yang sudah tua dan memiliki penyakit Jantung," ungkapnya.

Berdasarkan penuturan warga, suara letupan meriam terdengar mulai sejak pukul 08.00 WIB atau dua jam sebelum petugas PN tiba di lokasi.

"Saya kaget, sudah tiga tahun tinggal di sini tapi baru hari ini terdengar suara seperti itu," ujar Tono.

Terpisah, Juru bicara dari Pomal TNI AL, Letkol laut (KH) Amir Mahmud, mengatakan, pihak TNI AL menolak adanya eksekusi sebab, dalam proses pengadilan bukti dari pihaknya diabaikan.

"Berdasarkan UU no 1 tahun 2004 tentang UU Perbendaharan Negara, pihak manapun dilarang menyita barang milik negara. Kami sebagai pihak yang dititipkan oleh negara wajib mengamankan aset," katanya.

Sementara mengenai suara meriam, Amir membantah hal tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap petugas PN. "Bunyi tersebut berasal dari pasukan AL yang sedang melakukan latihan setiap tahunnya dan itu bukan untuk menakut-nakuti petugas PN Jakut" katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement