Selasa 13 Jan 2015 20:22 WIB

APU Berikan Penyembuhan Trauma Korban Banjir Bandang Lombok

Rep: niken paramita/ Red: Taufik Rachman
Trauma healing untuk korban banjir di NTB
Trauma healing untuk korban banjir di NTB

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Penanganan trauma pascabencana adalah satu hal yang tak boleh dilewatkan bagi korban bencana. Tekanan yang muncul akibat rasa kehilangan orang tua, anak, anggota keluarga dan harta benda menjadi beban yang tak bisa dibiarkan.

Umumnya trauma pascabencana menimbulkan perilaku sulit tidur, kehilangan selera makan, menghindar, menangis, tidak mampu bicara, gelisah, dan lainnya. Sementara pada aspek spiritual, seseorang akan mengalami gejala-gejala putus asa, hilang harapan, menyalahkan tuhan, berhenti ibadah, tidak berdaya, meragukan keyakinan, tidak tulus dan lainnya.

Hal inilah yang disadari oleh lembaga sosial Al Azhar Peduli Umat (APU) yang melakukan penyembuhan trauma bagi korban banjir bandang di Desa Pemenang Timur, Lombok Utara Desember lalu. Aksi ini dilakukan dengan menekankan untuk mengingat kembali kepada sang pencipta. Bahwa yang datang dari Allah akan kembali ke Allah.

Psikologis masyarakat dipulihkan dengan cara Islami. Apalagi sebagian besar masyarakat ini adalah Muslim. Menyadarkan masyarakat untuk kembali kepada yang maha kuasa dan tawakal adalah caranya.

Program penyembuhan trauma inipun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Terlihat dari banyaknya ibu-ibu dan anak-anak hadir secara seksama mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh Kak Wawan. Suguhan dongeng serta berbagai hadiah yang diberikan sungguh sangat menggembirakan hati mereka.

APU berharap kegiatan ini mampu memulihkan kembali kondisi psikologis dan keimanan masyarakat korban bencana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement