REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Marwan Ja'far meminta Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Jawa Barat, tidak mengabaikan warga desa yang tinggal di sekitarnya
"Bahkan warga desa di sekitar Jababeka penuh keterbatasan dan justru menanggung dampak negatif dari keberadaan kawasan elit tersebut. Mereka terkena limpahan limbah dari Jababeka,"kata Marwan, Senin (12/1).
Industri, ujar dia, seharusnya memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Namun ternyata di Jababeka, Industri tidak berdampak positif bagi warga desa sekitarnya, banyak warga yang hidup kekurangan dan pemudanya masih menganggur.
"Di sini terdapat pengelolaan industri yang salah. Ini harus diluruskan," katanya.
Berdasarkan hasil blusukan yang dilakukannya, Marwan menemukan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi di kawasan Jababeka yang kondisinya mengenaskan. Rumah-rumah warga desa Tanjung Sari banyak yang tidak layak huni. Padahal, desa tersebut langsung beririsan dengan Jababeka.
Ia juga meminta perusahaan memperhatikan pembangunan drainase agar warga sekitar tidak kebanjiran. Lantaran Jababeka sudah berusia 25 tahun namun belum memberikan dampak positif menyeluruh.
Ketua RT 03, RW 02 Kampung Kali Ulu, Desa Tanjung Sari, Rumsyiah mengatakan, ia tidak ingin desanya mengalami banjir lagi yang mendadak. "Kami juga berharap sungai diperbesar, jalan diperbaiki dan ada penambahan sekolah madrasah,"katanya.