REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Marwan Ja’far akan menegur perusahaan yang mengabaikan masyarakat desa sekitarnya.
"Setiap perusahaan mempunyai untuk membantu warga desa melalui program corporate social responsibility (CSR). Saya tidak akan hanya menegur perusahaan di Jababeka yang tak peduli warga sekitarnya, kalau perlu, meminta kementerian terkait untuk memberikan sanksi," ujar Marwan, Senin, (12/1).
Pernyataan kecewa itu meluncur dari Marwan ketika menemukan warga Desa Tanjung Sari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih hidup miskin. Padahal mereka berada di sekitar kawasan elit Jababeka.
Pemberian teguran kepada perusahaan yang tidak peduli dengan masyarakatnya, kata Marwan, merupakan tanggung jawabnya sebagai pejabat untuk merespon aspirasi warga desa. Khususnya, warga di sekitar industri.
“Teguran ini tidak main-main. Begitu saya mendapat informasi perusahan mengabaikan warga sekitarnya, saya langsung turun tangan,” ujarnya.
Jika ada perusahaan sektor kehutanan yang kurang perhatian ke masyarakat desa sekitarnya, ia akan meminta kepada Kementerian Kehutanan untuk memberikan teguran kepada perusahaan tersebut. Jika masih mengabaikan, maka ia akan meminta diberikan sanksi keras.
“Saya akan memantau perusahaan yang program CSR-nya buruk, cukup, atau baik. Perusahaan yang CSR-nya baik akan saya berikan apresiasi, kalau buruk akan diberi sanksi," kata Marwan.