REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri prihatin konflik antara TNI dan Polri makin sering terjadi. Menurutnya, konflik di dua institusi tersebut merupakan persoalan yang paling mengkhawatirkan di Indonesia.
"Konflik ini telah merobek simbol persatuan dan kekuatan bangsa. Keduanya diberikan kehormatan menyandang nama Republik Indonesia pada nama lembaganya. Nama Republik Indonesia ini selalu menjadi dasar ketegasan sikap politik saya," kata Megawati dalam pidato peringatan HUT ke-42 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (10/2).
Pada kegiatan tersebut hadir antara lain, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, pimpinan beberapa partai politik, serta jajaran pengurus dan kader PDI perjuangan.
Megawati menyatakan sebaiknya pemilihan calon panglima TNI dan calon kapolri tidak melalui voting. Usulan tersebut, kata Mega, bukan berarti ia setuju terhadap orang per orang yang diusulkan. Tapi demi penghormatan terhadap institusi TNI dan Polri.
"Kesadaran seperti ini yang seharusnya ditumbuh-kembangkan. TNI dan Polri harus selalu berpijak pada sejarah pembentukannya," katanya.