REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana akan menaikkan anggaran pariwisata hingga tiga kali lipat. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia.
"Promosi kata presiden memutuskan untuk meningkatkan terus. Promosi itu, dan itu cukup besar katanya," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (6/1).
Meskipun begitu, ia enggan menyebutkan jumlah anggaran promosi pariwisata tersebut. "Nanti lah, kita lihat APBN-P nanti," tambahnya.
Secara terpisah, janji pemerintah yang akan meningkatkan biaya promosi pariwisata dari Rp250 miliar menjadi Rp1,2 triliun diharapkan oleh industri pariwisata bukan sekadar janji yang tidak ditepati.
"Kami para pelaku industri menyambut baik dan kami menunggu pemerintah merealisasikan ini," kata Ketua Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Chapter DIY Edwin Ismedi Himna di Jakarta.
Menurut Edwin, sektor pariwisata Indonesia sangat membutuhkan "suntikan" biaya promosi yang lebih besar untuk menjangkau publik yang lebih luas. Apalagi selama ini dana promosi pariwisata Indonesia tergolong masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga bahkan sepersekian dari biaya promosi pariwisata Malaysia.
"Peningkatan biaya promosi sangat dibutuhkan karena ada pasar-pasar baru yang harus kita follow up, juga mengingat pengembangan pasar sangat diperlukan saat ini," katanya.
Sebelumnya Juru Bicara Wapres Husain Abdullah mengatakan pemerintah akan meningkatkan biaya promosi pariwisata dari Rp250 miliar menjadi Rp1,2 triliun. "Promosi tersebut bertujuan tidak saja berlaku untuk menjaring wisatawan lokal tapi juga wisatawan mancanegara," katanya.