REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Cuaca buruk memaksa nelayan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat berhenti beraktivitas. Akibatnya masyarakat di wilayah pesisir itu rawan daya beli karena mereka tidak memiliki penghasilan.
Ketua Rukun Nelayan (RN) Kampung Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Sahari, mengatakan, sudah sepekan nelayan di wilayahnya tak melaut. Padahal, biasanya mereka melaut dengan mencari ikan ke Pulau Kalimantan dan Sumatera. "Tetapi, sejak sepekan ini mereka menganggur," ujarnya, Ahad (4/1).
Dengan kondisi ini, lanjutnya, nelayan harus kehilangan jutaan rupiah. Karena, jika mereka melaut penghasilan kotornya bisa mencapai Rp 10 juta ke atas. Tapi, sekarang mereka tak punya penghasilan sama sekali. Sehingga, ancaman rawan daya beli menghantui keluarga mereka.
Menurut Sahari, cuaca buruk di lautan menghambat aktivitas nelayan. Cuaca buruk itu, menyebabkan gelombang tinggi antara empat sampai lima meter. Tak hanya itu, angin di lautan juga cukup kencang. "Biasanya, masa paceklik yang dihadapi nelayan cukup lama, sampai dua bulan lebih," ujarnya.