Sabtu 03 Jan 2015 14:47 WIB

Komandan AL AS Enggan Beberkan Strategi Pencarian Korban QZ8501

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Mansyur Faqih
 Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 yang dibawa Helikopter USS Sampson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 yang dibawa Helikopter USS Sampson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Komandan Teknis Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) Greg Adams mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan Basarnas terkait evakuasi korban pesawat Air Asia QZ8501. Namun, ia enggan membeberkan strategi yang dilakukan terkait pencarian korban.

"Saya tidak mampu berkata tentang itu (strategi), sebelum kami kordinasikan dengan Basarnas," katanya di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1).

Dia mengatakan, semua yang dilakukan akan dibicarakan dengan Basarnas. US Navy akan mengikuti apapun yang diperintahkan oleh Basarnas. Sebab, Basarnas adalah pihak yang paling berwenang terkait hal tersebut.

Menurutnya, pencarian korban pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu adalah bentuk kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat. Karenanya, AS akan membantu semaksimal mungkin sesuai instruksi dari Basarnas.

"Karena US Navy, Basarnas, TNI AL, TNI AU, Pemerintah Indonesia dan pemerintah AS itu gotong royong," ujarnya.

Hingga saat ini, kapal perang AS berhasil menemukan 10 jenazah Air Asia pada pencarian hari pertamanya, Jumat (2/1). Jumlah korban yang dievakuasi oleh AL negeri Paman Sam itu terhitung relatif cepat dibandingkan dengan pencarian yang dilakukan oleh pasukan gabungan Basarnas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement