Sabtu 03 Jan 2015 14:14 WIB

Ini Kronologi Ditemukannya Badan Pesawat Air Asia

Kapal Baruna Jaya I-BPPT sedang melaksakan Operasi Side Scan Sonar dan Multibeam Echo Sounder guna mencari pesawat AirAsia di dasar laut, Jumat (2/1).
Foto: dok. BPPT
Kapal Baruna Jaya I-BPPT sedang melaksakan Operasi Side Scan Sonar dan Multibeam Echo Sounder guna mencari pesawat AirAsia di dasar laut, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan telah menemukan badan pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang sejak 28 Desember 2014. Badan pesawat tersebut berada di kedalam 30 meter di perairan Pangkalan Bun.

Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, penemuan badan pesawat itu berawal ketika pesawat Hercules TNI AU menemukan sebuah bayangan obyek benda yang diduga berbentuk pesawat pada 30 Desember 2014.

"Semula ditemukan ada banyangan pesawat, dari informasi itu kemudian kami tindak lanjuti," ujarnya di Jakarta, Sabtu (3/1).

Soelistyo melanjutkan dari informasi itu, Basarnas kemudian menjadikan lokasi penemuan bayangan pesawat itu menjadi area prioritas pencarian. Tim SAR sempat mendapatkan sinyal sonar dari lokasi tersebut pada Jumat (2/1) pagi kemarin, namun masih belum terkonfirmasi.

Untuk memperjelas, Basarnas kemudian meminta kapal Mahakarya Geo Survey (MGS), Kapal Baruna Jaya dan Kapal milik Singapura RSS Persistence untuk bergerak ke lokasi dan membantu pencarian.

Hasilnya pada Jumat (2/1) malam pukul 23.40 WIB, tiga buah kapal yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi sasaran objek di bawah permukaan laut, berhasil mendeteksi dua objek besar yang kemudian dipastikan sebagai pesawat AirAsia QZ8501.

"Satu objek yang berhasil dideteksi dalam tiga dimensi berukuran 9,2 x 4,6 x 0,4 meter. Sementara satu objek lagi yang dideteksi dalam dua dimensi berukuran 7,2 x 0,5 meter," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Basarnas tengah menunggu gambar kedua objek tersebut seutuhnya dari kapal MGS yang sedang menurunkan Remotely Operated Vehicles (ROV) untuk mengambil gambar di bawah air.

"Kami tengah mencoba mengambil gambar oleh ROV, namun perlu perjuangan karena kondisi cuaca yang buruk dan gelombang yang cukup tinggi," ujarnya.

Soelistyo menambahkan, Basarnas juga sudah memerintahkan seluruh penyelam untuk bersiap dan menuju lokasi ditemukannya badan pesawat, untuk mengevakuasi jenazah korban yang berada di dalam pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement