Sabtu 03 Jan 2015 14:07 WIB

Cari QZ8501, Indonesia Berharap Bantuan Penyelam Rusia

Rep: c84/ Red: Mansyur Faqih
 Para penyelam prajurit TNI AL menyiapkan peralatan mereka sebelum melaksanakan operasi evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Para penyelam prajurit TNI AL menyiapkan peralatan mereka sebelum melaksanakan operasi evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kepala Basarnas Bambang Soelistyo berharap, penyelam Rusia dapat menemukan pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh dalam perjalanan dari Surabaya-Singapura pada Ahad (28/12). 

"Empat puluh sampai 50 penyelam Rusia dan rekan-rekan mereka dari Indonesia siap untuk pergi ke tempat di mana dua benda besar yang ditemukan," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (3/1), dilansir dari Kantor Berita Rusia, Itar-Tass.

Ia berharap hasil maksimal yang mungkin akan tercapai melalui cara ini. Namun, cuaca buruk, khususnya gelombang tinggi, menghambat pencarian QZ8501 tersebut. 

Ia menambahkan benda-benda ditemukan tergeletak di kedalaman 30 meter, tidak jauh dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sebanyak 65 kapal, 14 jet dan 19 helikopter dikerahkan untuk pencarian QZ8501. 

Sebuah tim darurat gabungan lebih dari 70 penyelamat Rusia dari unit Tsentrospas telah tiba di Indonesia dengan peralatan yang diperlukan pada Jumat (2/1). 

Armada yang dibawa Rusia dilengkapi dengan peralatan yang dirancang untuk pencarian di perairan lepas pantai pada kedalaman sampai seribu meter, peralatan kompresor, kapal motor, peralatan menyelam yang diperlukan untuk memeriksa benda-benda bawah air. Serta kendaraan udara tak berawak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement