Jumat 02 Jan 2015 05:32 WIB

Jepang Kirim Tim untuk Bantu Evakuasi QZ8501

 Para penyelam prajurit TNI AL menyiapkan peralatan mereka sebelum melaksanakan operasi evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Para penyelam prajurit TNI AL menyiapkan peralatan mereka sebelum melaksanakan operasi evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang telah mengirim tim untuk melakukan koordinasi guna membantu evakuasi korban pesawat hilang Air Asia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Pemerintah Jepang tengah mengadakan koordinasi dengan pemerintah Indonesia mengenai bantuan yang dapat dilakukan atas terjadinya musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501," demikian keterangan pers Kantor Kebudayaan dan Informasi Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia yang diterima, Kamis (1/1).

Menurut keterangan tersebut, pemerintah Jepang memutuskan untuk mengirim tim SAR Internasional. Terdiri dari dua kapal Pasukan Bela Diri Jepang yang sedang berlayar di perairan Asia Tenggara dan tiga unit helikopter.

Untuk koordinasi lebih lanjut dengan Indonesia, Jepang mengutus lima orang yang terdiri dari wakil kementerian luar negeri, kementerian pertahanan dan JICA yang berangkat pada Rabu (31/12).

Keterangan tersebut juga menjelaskan kegiatan operasional dan masa tugas Tim SAR Internasional akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Indonesia berdasarkan hasil koordinasi dan kemajuan proses pencarian dan evakuasi di lapangan.

Pesawat Air Asia QZ8501 dinyatakan hilang sejak Ahad (28/12) pagi di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Tim SAR Indonesia telah menemukan sejumlah jenazah dan benda yang berasal dari Air Asia QZ8501 dengan kode registrasi PK-AXC di sekitar perairan tersebut pada Selasa (30/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement