Kamis 01 Jan 2015 21:39 WIB

IMM Desak KPK Tangkap Tersangka Koruptor yang Berkeliaran

Unjuk rasa yang diikuti puluhan peserta Darul Arqom Paripurna (DAP) IMM  digelar di Jalan Ahmad Yani Kota Serang Banten, Kamis (1/1).
Foto: IMM
Unjuk rasa yang diikuti puluhan peserta Darul Arqom Paripurna (DAP) IMM digelar di Jalan Ahmad Yani Kota Serang Banten, Kamis (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTEN –- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar unjuk rasa untuk mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tersangka korupsi yang masih menghirup udara bebas. Unjuk rasa yang diikuti puluhan peserta Darul Arqom Paripurna (DAP) IMM  digelar di Jalan Ahmad Yani Kota Serang Banten, Kamis (1/1).

Master of Training DAP IMM Andi Irawan mengatakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  sangat menyesalkan kasus Century yang tak kunjung selesai. KPK belum dapat menetapkan mantan wakil presiden Republik Indonesia Boediono, sebagai tersangka dalam kasus bail out Century yang merugikan uang negara sebesar 6,7 Trilliun. “Oleh karena itu, kami dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mendesak KPK dan aparat kepolisian segera tetapkan Boediono sebagai tersangka dan terdakwa,” kata Andi Irawan dalam siaran pers yang diterima Republika Online, Kamis (1/1).

Menurut Andi, KPK sebagai lembaga yang menindak para pelaku korupsi telah dapat memperlihatkan kinerja yang cukup baik  dalam menangkap para koruptor, namun masih banyak koruptor yang masih “berkeliaran”. Bahkan ada yang telah ditetapkan sebagai tersangka, namun hingga saat ini belum jelas status penangkapannya sebagai koruptor seperti: mantan Menteri Agama Suryadharma Ali dan mantan menteri ESDM Jero Wacik.

Andi menjelaskan, IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam memiliki 3 fokus gerakan atau yang dikenal Tri Kompetensi IMM yaitu intelektualitas sebagai peningkatan ilmu,religiusitas sebagai pemantapan IMM ,dan humanitas yang pemanusiaan manusia yang berkesesuaian dengan iman, ilmu dan amal dalam Islam.

Di tengah kehadiran IMM terdapat problema sosial yang harus diselesaikan seperti hukum, politik, sosial, budaya, kesehatan, dan ekonomi yang sengaja diciptakan oleh para penguasa sehingga gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. IMM, lanjut dia, wajib menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa tersebut dengan perlawanan serius sekalipun berdarah-darah.

“Salah satu masalah yang melingkupi bangsa ini adalah korupsi. Korupsi telah menjadi budaya para penguasa yang ada di negeri ini. Korupsi menjadi lahan “memperkaya diri” bagi mereka yang memegang kekuasaan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement