REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga kini, proses evakuasi pesawat Air Asia QZ8501 terus berlangsung. Namun, beredar sebuah dokumen yang diduga berasal dari Kepala BMKG Andi E Sakya untuk menteri perhubungan.
Isi surat tertanggal 31 Desember 2014 tersebut berupa permintaan arahan dari kepala BMKG sehubungan dengan beberapa temuan.
Tertulis dalam dokumen itu tertulis, Air Asia QZ8501 terbang tanpa laporan cuaca dari BMKG. Hal ini diketahui dari log book di Stasiun BMKG Juanda Surayaba.
Air Asia baru mengambil bahan informasi cuaca pada pukul 07.00 WIB. Atau sesudah terjadi lost contact QZ 8501 dan bukan sebelum take off.
Dalam surat itu, kepala BMKG meminta arahan kepada menteri perhubungan terkait temuan itu.
Berikut isi lengkap surat kepala BMKG tersebut:
Date : Wednesday, December 31, 2014 09.04 AM
Subject: Urgent - Terbatas - Mohon Arahan
Yth Bapak Menteri Perhubungan,
Sehubungan dengan Sidang Kabinet yang akan diselenggarakan pada jam 10.30, mohon ijin menyampaikan bahan presentasi dari BMKG.
Khusus pada hal 7 (tujuh) terindikasi temuan log book di Stasiun BMKG Juanda Surayaba, ditemukan bahwa Air Asia baru mengambil bahan informasi cuaca (berisi informasi seperti pada hal 6) pada jam 07.00 WIB sesudah terjadi lost contact QZ 8501 dan bukan sebelum Take Off.
Mengingat bahwa informasi ini sangat sensitif untuk publik, mohon arahan lebih lanjut merujuk Instruksi Presiden saat di Basaranas tanggal 29 Desember 2014 (hal 5) untuk perbaikan dan pemanfaatan informasi cuaca terutama untuk keselamatan penerbangan.
Terima kasih,
Salam hormat,
Andi E Sakya
Kepala BMKG