Senin 29 Dec 2014 12:08 WIB
AirAsia hilang

Pencarian Air Asia Juga Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin,
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melakukan analisis data citra satelit resolusi tinggi untuk wilayah perairan antara Belitung dan Kalimantan untuk membantu mencari keberadaan pesawat Air Asia QZ8501 yang kehilangan kontak dengan Air Traffic Control Center sejak Ahad (28/12).

"Lapan sedang menganalisis citra satelit resolusi tinggi, baik citra optis maupun citra radar yang tembus awan. Wilayah pencarian di sekitar perairan Belitung sampai perairan Kalimantan," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Senin (29/12).

Sejauh ini, ia mengatakan LAPAN melalui Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) melakukan analisis cuaca di atas perairan antara Belitung dan Kalimantan, dan melalui Kedeputian Penginderaan Jauh melakukan analisis citra satelit resolusi tinggi mencari benda atau obyek yang dapat diduga pesawat Air Asia dengan nomor regristrasi PK--AXC tersebut.

"Kita sedang mencoba mengumpulkan data-data resolusi tinggi tersebut untuk dianalisis, termasuk meminta data penginderaan jauh internasional untuk hari Ahad (28/12) dan hari ini. Mudah-mudahan kita bisa dapat citra yang pasti terutama untuk saat ini, karena hari ini awan tipis di atas perairan antara Belitung dan Kalimantan," ujar Thomas.

Kendala terbesar untuk memperoleh citra satelit resolusi tinggi dari SPOT Optis dengan resolusi 1,5 meter hingga delapan meter ini memang awan, karena itu Lapan juga mengkombinasikan data tersebut dengan satelit radar dari TerraSAR.

Untuk menemukan obyek dengan citra satelit di satu lokasi seperti pencarian pesawat Air Asia QZ8501 dengan rute penerbangan Surabaya--Singapura yang hilang kontak ini, Thomas mengatakan sulit dapat dipastikan waktunya, terlebih mengingat cakupan analisis citra satelit dengan resolusi tinggi 1,5 meter hingga delapan meter menjadi sangat luas untuk wilayah cakupan perairan antara Belitung dan Kalimantan.

"Ini inisiatif LAPAN untuk membantu pencarian dengan memanfaatkan teknologi citra satelit. Kita akan segera berkoordinasi dengan Basarnas jika menemukan titik terang untuk pencarian pesawat ini," ujar dia.

Sebelumnya Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Bambang Sulistyo mengatakan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dilakukan di tujuh sektor dengan menggunakan pesawat, helikopter, kapal-kapal milik TNI, Polri, dan Basarnas.

Selain pesawat dan kapal milik tim SAR gabungan Indonesia, dalam pencarian hari ini, ia mengatakan tim SAR dari Malaysia dan Singapura mulai bergabung melakukan pencarian di wilayah yang diduga menjadi titik hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 di sektor V, VI, dan VI.

Sebelumnya pesawat Air Asia rute penerbangan Surabaya ke Singapura dilaporkan hilang kontak sejak Minggu pagi (28/12). Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang, dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, satu bayi.

Sebanyak 149 penumpang merupakan WNI, satu warga negara Inggris, tiga warga negara Korea Selatan, satu warga negara Malaysia, dan satu warga negara Singapura.

Sedangkan kru pesawat ada enam orang, yakni Kapten Pilot Iryanto, first officer bernama Remi Emanuel Plesel berkewarganegaraan Prancis, empat pramugari yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan satu teknisi pesawat bernama Saiful Rakhmad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement