Kamis 25 Dec 2014 19:34 WIB

Sebelum Protes Penayangan King Suleiman, PBNU Minta Masyarakat Kaji Sejarah

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Tayangan 'King Suleiman'
Foto: doyouknowturkey.com
Tayangan 'King Suleiman'

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penayangan film King Suleiman di stasiun televisi swasta, ANTV memperoleh banyak keluhan dari masyarakat.

Namun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat tidak sekadar protes saja, tapi juga harus mengkaji dengan kritis skenario film ini. "Film ini apa diangkat dari sejarah atau cuma karangan fiksi?" ungkap Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud, Kamis (25/12).

Ia meminta hal itu karena sudah menonton bagian awal film King Suleiman bersama para kru ANTV. Menurutnya, film ini memberikan pemahaman yang cukup baik, terutama bagian pembebasan budak yang dilakukan Khalifah Utsmaniyah.

 

Marsudi mengungkapkan, apabila film ini ternyata diangkat dari sejarah, maka masyarakat boleh melakukan protes. Namun, lanjutnya, apabila film ini karangan biasa, maka masyarakat tidak seharusnya memprotes.

Meskipun begitu, Marsudi mengaku belum menonton secara keseluruhan dari film tersebut. Menurutnya, dia baru menonton bagian awalnya saja. Oleh karena itu, Marsudi belum bisa mengatakan film ini pantas ditarik penayangannya atau tidak.

"Yang pasti dari segi pembebasan budak itu perlu baik untuk dipahami oleh masyarakat," ujarnya.

Seperti diketahui, tayangan film King Suleiman di ANTV dinilai oleh masyarakat tidak sesuai dengan sejarah Islam. Tayangan yang ditampilkan seperti memperburuk citra King Suleiman. Misalnya, ada adegan bersentuhan antara King Suleiman dengan wanita cantik dan seksi dalam episode perdananya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement