Selasa 14 Oct 2025 14:50 WIB

Gus Yahya Instruksikan PBNU Ambil Langkah Hukum Terhadap Trans 7

Tayangan Xpose Uncensored di Trans7 dinilai melecehkan pesantren.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai melecehkan pesantren dan tokoh-tokoh yang dimuliakan kalangan nahdliyin. Gus Yahya mengatakan, penyelesaian masalah itu perlu dilakukan secara bertanggung jawab agar tidak menimbulkan dampak lebih luas terhadap keharmonisan masyarakat.

"Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini,” ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga

Gus Yahya menegaskan pihaknya menyampaikan keberatan dan protes keras atas tayangan yang disiarkan pada Senin (13/10/2025) itu karena dianggap mencederai prinsip jurnalisme dan berpotensi mengganggu ketenteraman sosial. “Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” ujar dia.

Lebih lanjut, Gus Yahya menilai bahwa materi tayangan tersebut bukan hanya menyalahi etika jurnalistik, melainkan juga berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, katanya melanjutkan, PBNU menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation segera mengambil langkah nyata memperbaiki kerusakan sosial yang ditimbulkan.

"Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut," ujarnya.

Diketahui, melalui program Xpose Uncensored, Trans7 menayangkan video yang menampilkan para santri dan jamaah sedang menyalami kiai yang sedang duduk. Ada pula potongan video yang memperlihatkan seorang kiai yang sedang turun dari mobil.

Narasi suara dari video itu menyebutkan bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai. Menurut narator, kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberikan amplop kepada santri. Cuplikan tayangan program itu mendapatkan reaksi keras dari beragam pihak. Para netizen lantas menyerukan boikot kepada Trans7.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement