Ahad 21 Dec 2014 20:47 WIB

Independent Police Watch: Rombak Pimpinan Polri

Gonta Ganti atasan Polri (infografis)
Gonta Ganti atasan Polri (infografis)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Independent Police Watch (IPW) menilai kinerja Polri tahun ini sangat tidak memuaskan masyarakat. Reformasi kepolisian sebagai pengayom, pelindung, pelayan masyarakat juga jalan di tempat. Padahal, Polri memiliki 420.275 personel disertai anggaran Rp 44,5 triliun pada 2014.

Akibatnya, lembaga penegak hukum pimpinan Sutarman itu mendapat rapor merah dari IPW. “Kinerja Polri masih merah karena integritas, keteladanan, profesionalisme, dan kemitraan sangat lemah dan tidak ada kemajuan sama sekali selama tahun 2014,” ujar Juru Bicara Independent Police Watch (IPW) Sogi Sasmita dalam acara diskusi dengan tema “Police Outlook 2005, Evaluasi dan Proyeksi Kinerja Polri” yang digelar IPW di Jakarta Selatan, Ahad (21/12).

Dengan mendapat rapor merah, Sogi menilai Kapolri Jenderal Pol Sutarman gagal dalam memimpin lembaga kepolisian. “Presiden harus mengganti Kapolri demi untuk menata kembali institusi kepolisian lebih baik ke depannya,” katanya.

Dengan mengganti pucuk pimpinan di tubuh kepolisian, Sogi melanjutkan, secara otomatis satuan tingkat kerja yang ada di bawahnya juga akan diganti dengan calon yang lebih segar dan baik.

Dalam paparan Police Outlook 2015 ini telah dimatrikulasi evaluasi kinerja satuan kerja. “Adapun variabel ukuran memberikan rapor merah, yakni faktor integritas, keteladanan, profesionalisme, kemitraan,” ujarnya.

Pengamat kepolisian Muhammad Harris juga meminta perubahan kepemimpinan di kepolisian. Sebab, dibutuhkan sosok pemimpin yang tegas termasuk memberantas separatis di wilayah-wilayah rawan. “Jangan sampai kasus Timor-timor kembali terulang,” kata Sogi.

Selain itu, Haris meminta kepada Polri untuk membuat keterbukaan informasi publik. “Laporan kan hak publik, jadi harus dibuka dan ditangani secara transparan,” ujarnya.

Di tempat sama, pengacara Eggy Sudjana meminta kepada Komisi Kepolisian Nasional  (Kompolnas) untuk melakukan action dan memberikan pengawasan yang maksimal kepada aparat kepolisian. “Kompolnas harus mengawasi aparat polisi sehingga tidak terjadi lagi keluhan-keluhan dari masyarakat,” kata Eggy.

Sekretaris Jenderal Kompolnas Hadri Safriadi Cut Ali juga menilai kinerja kepolisian belum memuaskan. Pasalnya, masih banyak kinerja kepolisian yang dikeluhkan masyarakat terutama di bidang Reserse. “Banyak masyarakat yang mengeluhkan kinerja kepolisian dalam menangani kasus sangat lambat,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat untuk melapor ke Kompolnas bila dirugikan oleh aparat kepolisian. “Kalau ada masalah, lapor ke Kompolnas, nanti kami akan menyurati kepala kepolisian yang dilaporkan untuk menyelesaikan masalah yang dilaporkan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement