Ahad 21 Dec 2014 15:31 WIB

Sastrawan 45 Terakhir, Sitor Situmorang Wafat di Belanda

Rep: c 14/ Red: Indah Wulandari
Sitor Situmorang
Foto: wikipedia
Sitor Situmorang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Kabar duka menyelimuti dunia sastra Indonesia. Sitor Situmorang, seorang sastrawan Indonesia, meninggal dunia di rumahnya di Apeldoorn, Belanda, pada Ahad (21/12) pagi waktu setempat.

Sastrawan angkatan Chairil Anwar itu wafat karena usia lanjut, yakni 91 tahun. Sitor Situmorang lahir pada 2 Oktober 1923 di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

“Saya memang sangat dekat dengan Sitor dan saya merasa sangat sedih. Dia adalah sastrawan besar Indonesia dari angkatan 45 yang terakhir,” kata pengamat budaya JJ Rizal, Ahad (21/12).

Selain itu, bagi Rizal, Sitor merupakan sosok penting dalam kebudayaan Indonesia. Menurutnya, Sitor tidak membuat polarisasi budaya, Timur-Barat, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap politik serta persoalan bangsa.

Rizal sendiri pernah meneliti karya-karya Sitor dan telah menulis enam buah buku tentang penelitiannya itu. Nama Sitor, kata Rizal, setara dengan nama besar lain, seperti Pramoedya Ananta Toer, dalam kesusastraan Indonesia.

Sebelum wafat, Sitor sempat berwasiat agar jasadnya dimakamkan di tanah kelahirannya, bersisian dengan makam sang bunda. Hingga kabar ini ditulis, jasad Sitor masih disemayamkan di rumah istrinya, Barbara Brouwer, di Apeldoorn, Belanda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement