Sabtu 20 Dec 2014 23:16 WIB

Presiden Bantu Rp 260 Juta Untuk Bekas Pengungsi Timor Timur

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan warga  saat tiba  di Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, di pintu masuk Pos TNI AL Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (16/12). (Antara/M Rusman)
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan warga saat tiba di Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, di pintu masuk Pos TNI AL Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (16/12). (Antara/M Rusman)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Joko Widodo memberikan bantuan uang tunai Rp260 juta untuk warga negara Indonesia bekas pengungsi Timor-Timur yang bermukim di Kabupaten Belu, wilayah batas negara RI-Timor Leste, saat berkunjung ke daerah itu, Sabtu.

"Kami sangat bersyukur karena kedatangan Presiden Jokowi ke perbatasan juga membawa bantuan bagi kami. Ini tanda bahwa pemerintah masih ingat kami," kata seorang warga eks pengunsi Timor-Timur penerima bantuan, Satorlino Gonsalves yang dihubungi dari Kupang, Sabtu.

Menurut dia, bantuan uang senilai Rp260 juta itu akan dibagikan kepada masyarakat eks pengungsi di dua titik wilayah domisili, masing-masing di pemukiman Dusun Wehas, Desa Salore, Kecamatan Tastim yang diterima oleh ketua RT Maria Dos Santos disaksikan warga setempat.

"Serta kepada warga di pemukiman sementara Dusun Lesepu, Haliwen, Kelurahan Manumutin, Kota Atambua. Bantuan dana tersebut diterima langsung oleh saya selaku Ketua RT 18/RW 006," kata Satorlino.

Dia menyebutkan, untuk warga eks pengungsi di Dusun Lesepu, akan mendapatkan Rp148 juta dan selebihnya Rp112 juta akan diberikan kepada warga di Dusun Wehas, Desa Salore.

Sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, lanjut Satorlino, akan dimanfaatkan untuk membeli sapi untuk dikembangkan agar bisa membantu menjadikan sumber penghasilan dan penghidupan masyarakat eks pengungsi tersebut.

"Setiap kepala keluarga di dua lokasi itu akan mendapatkan masing-masing Rp4 juta dan sesuai pesan Pak Presiden, untuk membeli anak sapi dan dikembangkan menjadi sumber penghidupan masyarakat penerima," katanya.

Dia mengaku sangat senang atas bantuan yang diberikan Presiden RI Joko Widodo. Menurut Satorlino, penyerahan itu langsung disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dengan disaksikan oleh Ibu Negara Iriana.

Kesempatan itu juga, lanjut Satorlino, Presiden Jokowi yang berpenampilan sederhana dan apa adanya, mengenakan baju kemeja putih melakukan "blusukan" ke sejumlah tempat dagangan milik warga di pinggiran jalan sekitar Bandara Haliwen Atambua.

Presiden, lanjut Satorlino, melakukan dialog dengan warga yang menjual sejumlah hasil kebun, dan bahkan sempat membeli beberapa jualan seperti sirih dan pinang yang dijual warga.

"Bersama Ibu Negara Iriana, Presiden Jokowi berdialog langsung dengan anak-anak di tempat tinggal para bekas pengunsi Timor-Timur di Haliwen," katanya.

Pada kesempatan sebelum meninggalkan warga di perbatasan negara RI-Timor Leste, Presiden Joko Widodo berpesan bantuan dana yang sudah diberikan agar dimanfaatkan secara baik oleh seluruh warga penerima, untuk bisa meningkatkan kehidupan ekonomi.

"Itu pesan Pak Jokowi sebelum meninggalkan kami di perbatasan negara RI-Timor Leste," kata Satorlino.

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur Jumat (19/12) hingga Sabtu (20/12).

Dalam kunjungan kerja bersama Ibu Negara itu, mantan Wali Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah itu, melakukan serangkaian kegiatan, antara lain, menghadiri upacara perayaan HUT NTT ke-56, peletakan batu pertama pembangunan bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang serta melakukan kun jungan ke Kabupaten Belu, wilayah batas negara RI-Timor Leste.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement