REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPARNA -- Rencana pemerintah menghapus retribusi dan pajak daerah untuk nelayan mendapat respon positif dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tasikmalaya. Ketua HNSI Tasikmalaya, Dedi Mulyadi menilai kebijakan tersebut bagus meski para nelayan di Tasikmalaya selama ini tidak terbebani dengan adanya retribusi.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri berencana menertibkan retribusi daerah dengan menghapus retribusi untuk masyarakat kecil seperti nelayan dan pedagang kecil. "Kebijakan ini bagus meski retribusi untuk nelayan di Tasikmalaya tidak terlalu memberatkan," ujar Dedi kepada Republika, Kamis (18/12). Menurut Dedi, jika kebijakan penarikan retribusi tetap diterapkan tidak terlalu berpengaruh untuk rekan-rekannya sesama nelayan.
Dedi menjelaskan retribusi untuk nelayan di Tasikmalaya sudah tertib. Dana yang terkumpul dari retribusi pun akan kembali ke nelayan lewat bentuk asuransi. "Jadi selama ini tidak terasa berat karena kembali lagi ke nelayan. Tapi kalau dihapus juga tetap kita sambut baik," ujar Dedi.
Dedi mengaku selama ini nelayan cukup terbantu dengan adanya asuransi kematian yang didapatkan dari retribusi tersebut.
Dedi pun tidak khawatir jika kebijakan penghapusan retribusi justru akan menghilangkan asuransi yang selama ini dinikmati nelayan Tasikmalaya. "Ya kalau misal retribusi dicabut kita kehilangan asuransi, nanti kita bikin sendiri lagi," ujar Dedi.