REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menegaskan bahwa proses tender pengadaan pekerjaan Surface Casing and Wellhead Grouting Structure Strengthening and Coating Service dengan nomor SA11046759A telah berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Manajemen PHE ONWJ membantah keras adanya dugaan intervensi dari pihak eksternal, termasuk mantan Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dony Maryadi Oekon.
Penegasan tersebut disampaikan langsung oleh General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratma, menanggapi konfirmasi resmi yang disampaikan oleh Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) terkait temuan indikasi intervensi dalam proses tender tersebut.
“InshaAllah semua proses tender dilakukan sesuai prosedur dan comply. Tidak ada arahan-arahan yang tidak sesuai aturan,” ujar Muzwir dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).
Wiko Migantoro diketahui saat ini menjabat sebagai Direktur Strategy & Transformation PT Danantara Aset Management (Persero) – Business 2 Holding Operations. Sementara itu, nama Dony Maryadi Oekon disebut dalam laporan sebagai pihak legislatif yang dikaitkan oleh sejumlah vendor dalam dugaan intervensi, namun tidak disertai bukti yang dapat diverifikasi.
Sekretaris CERI, Hengki Seprihadi, sebelumnya menyampaikan bahwa proses tender telah berjalan sejak 20 Maret 2025 melalui platform SMART by GEP secara elektronik, diikuti oleh empat peserta, yakni KSO PT IRP–PT SE, KSO PT TO–PT SEI, PT RDM, dan PT AI. Setelah dilakukan evaluasi administrasi dan teknis, disebutkan bahwa hanya PT RDM dan PT AI yang dinyatakan lulus evaluasi teknis.
“Seharusnya setelah proses tersebut, Panitia Tender melanjutkan ke tahap pembukaan harga untuk menentukan pemenang dan mempercepat pelaksanaan pekerjaan demi mendukung peningkatan lifting migas nasional,” ujar Hengki.