Rabu 17 Dec 2014 15:02 WIB

Presiden Perintahkan BNPB Pasang Deteksi di Kawasan Rawan Longsor

 Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12).   (Antara/Anis Efizudin)
Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Joko Widodo memerintahkan pemasangan alat deteksi dini untuk mencegah korban longsor sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Presiden telah memerintahkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk memasang alat "early warning" di tempat-tempat yang rawan longsor," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Jakarta, Rabu (17/12).

Menurut dia, pihaknya juga bakal bekerja sama dengan berbagai instansi lain seperti Universitas Gadjah Mada, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa Presiden juga telah menanyakan mengenai jaminan hidup setelah warga masyarakat yang menjadi korban longsor menetap secara tetap."Ini tugas dari Kemensos (Kementerian Sosial) bekerja sama dengan BNPB," katanya.

Selain pemasangan alat deteksi dini, ujar dia, pemerintah juga akan melakukan kepentingan pelatihan bagi warga khususnya di berbagai daerah rentan bencana longsor seperti di Jawa Barat bagian selatan dan Jawa Tengah bagian tengah-selatan.

Menurut Kepala BNPB, pihaknya juga telah memberikan informasi sejak satu bulan yang lalu mengenai rencana aksi terpadu antara lain terkait mitigasi dan antisipasi.

"Namun perlu juga secara khusus diadakan pelatihan," kata Syamsul Maarif.

Pemerintah juga akan menyiapkan proses relokasi secara menyeluruh dan terintegrasi bagi warga yang menjadi korban tanah longsor di Banjarnegara termasuk lokasi relokasi yang aman dari ancaman longsor.

"Kalau relokasi yang kami siapkan benar-benar aman, jadi bukan relokasi yang pindah dari tempat bencana tetapi aman dari potensi longsor, mungkin tahun lalu, hanya pindah dari tempat bencana ke tempat lain. Yang harus kami siapkan yang lebih permanen harus jauh dari lokasi itu," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (17/12).

Ia menjelaskan relokasi menyeluruh akan meliputan penyiapan lahan dan juga pendidikan kepada masyarakat menyangkut lingkungan.

"Relokasi menyeluruh semuanya, kami siapkan lahan, program penjelasannya, pendidikan untuk peduli lingkungan. Itu program jangka panjangnya seperti itu," kata Ferry.

Untuk saat ini prioritas pemerintah adalah memindahkan warga ke tempat yang aman. Dalam jangka panjang selain memastikan lokasi yang aman juga lokasi yang tidak berpotensi terjadi tanah longsor lagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement