REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Maraknya aksi tawuran pelajar di Kabupaten Sukabumi ditanggapi serius pemerintah setempat. Pasalnya, kejadian tersebut telah menyebabkan pelajar terluka dan meresahkan masyarakat.
Terakhir, aksi tawuran melibatkan para pelajar SMK Negeri Pertanian Kecamatan Cibadak dan SMK Teknika Kecamatan Cisaat terjadi pada Rabu (3/12) lalu. Dalam kejadian tersebut sejumlah pelajar mengalami luka-luka dan puluhan lainnya diamankan polisi.
Sebelumnya, aksi tawuran pelajar antara kedua sekolah tersebut terjadi pula pada 28 November lalu yang menyebabkan seorang warga terluka.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Maman Abdurahman mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan mengumpulkan para kepala sekolah tingkat SMK pada Kamis (4/12) lalu di Kecamatan Cibadak.
Hasilnya, dari pertemuan itu disepakati agar peran dari satuan tugas (satgas) penanggulangan tawuran dan kenakalan pelajar (PTKP) dimaksimalkan. Di dalam wadah PTKP terdapat unsur pemerintah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan aparat kepolisian.
Para anggota satgas ini ujar Maman, akan melakukan razia para pelajar di sejumlah titik yang rawan terjadi tawuran. Khususnya, pada waktu akan berangkat sekolah maupun pulang dari sekolah.
Jika ditemukan pelajar yang akan tawuran ungkap Maman, maka akan tindak dan diberikan pembinaan. Sementara bagi pelajar yang melakukan tindak pidana maka kasusnya akan ditindak aparat hukum.
Tidak hanya itu, Maman mengatakan juga telah menerapkan metode hipnotis kepada pelaku tawuran untuk menggali penyebab mereka melakukan tawuran. "Kita ingin mengetahui secara pasti apa sebenarnya motif di belakang tawuran,’’ ujar Maman.
Cara ini kata dia, sudah dilakukan kepada para pelajar yang melakukan tawuran beberapa waktu lalu. Hasilnya, rata-rata penyebab tawuran salah satunya dikarenakan tuntutan pergaulan di kalangan remaja dan faktor tradisi yang turun temurun. Nantinya, faktor tersebut akan dikaji lebih mendalam untuk mencari solusi mengatasi tawuran pelajar.
Sementara itu, Wakapolres Sukabumi Kompol Wisnu Prabowo menambahkan, polisi siap menggiatkan operasi pencegahan terjadinya tawuran pelajar. ‘’ Polisi akan aktif khususnya dalam Satgas PTKP bersama dengan unsur lainnya,’’ terang dia.
Wisnu mengatakan, polisi sudah memetakan sejumlah titik yang menjdi lokasi tawuran pelajar. Hasilnya, ditemukan ada 23 titik yang seringkali dijadikan tempat tawuran. Misalnya di sekitar kawasan terminal, stasiun kereta api, dan titik lainnya.