Selasa 02 Dec 2014 23:22 WIB

KPK Endus Keterlibatan Banyak Tokoh Publik di Kasus Korupsi ESDM

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Indah Wulandari
Menteri ESDM Jero Wacik memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Jakarta, Rabu (3/9) malam.  (Republika/Yasin Habibi)
Menteri ESDM Jero Wacik memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Jakarta, Rabu (3/9) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus banyak pihak yang terlibat dalam pusaran kasus di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melibatkan mantan menteri ESDM Jero Wacik dan mantan ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana.

"KPK berhasrat untuk mengurai benang yang cukup rumit di Kementerian ESDM agar kita bisa bongkar korupsi di situ secara utuh," kata Ketua KPK Abraham Samad, Selasa (2/12).

Ia mengaku, KPK masih terus mengembangkan kasus tersebut karena punya rangkaian panjang yang tidak bisa dilepaskan antara satu dan yang lain.

Meski demikian, Samad enggan mengungkapkan secara detail sampai sejauh mana perkembangan kasus yang berawal dari pengembangan kasus suap mantan kepala SKK Migas Rudi Rubiandini itu.

Bahkan, sampai saat ini, tiga tersangka yang berada dalam pusaran kasus itu yakni Jero Wacik, mantan sekjen ESDM Waryono Karno, dan Sutan Bhatoegana belum juga ditahan.

Samad membantah jika penanganan perkara tersebut dianggap lamban karena adanya dugaan keterlibatan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Kita ingin mendalami siapa saja, bisa saja bukan mantan anak presiden tapi orang-orang yang punya cukup kekuatan di Kementerian ESDM," ujarnya.

Dia mengatakan, KPK tidak bisa seenaknya memanggil seseorang tanpa ada keterkaitan yang jelas dan fakta-fakta yang mendukung. Tetapi, lanjutnya, jika ada fakta baru dalam pengembangan kasus tersebut, KPK akan memeriksa dan memanggil siapapun, termasuk Ibas.

"Bagi KPK tidak ada kendala psikologis, kenapa harus meragukan keberanian KPK?" katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement