Jumat 21 Nov 2014 13:49 WIB

Anggota TNI AL Tewas Ditusuk Debt Collector

Rep: C07/ Red: Erdy Nasrul
Pembunuhan
Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, PULO GADUNG - Seorang anggota TNI Angkatan Laut tewas dibunuh oleh belasan orang di Jalan Pemuda, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (21/11) dinihari. Korban diketahui bernama Sugiyarto, (38 Tahun), berdinas di Armabar Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Kepala SPKT Polsek Metro Pulogadung, Aiptu Sarip mengatakan pihaknya mendapat informasi dari Rumah Sakit Harapan Jayakarta yang memberitahukan ada korban seorang anggota TNI AL yang meninggal dunia atas nama Sugiyarto. Setelah dilakukan pengecekan ke rumah sakit, ternyata benar korban sudah meninggal dunia dengan luka tusuk di dada kiri, dahi dan kepala sebelah kanan luka bacok.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ade Rahmat Idnal menjelaskan kejadian berawal saat anggota TNI yang diketahui bernama Kopral Kepala (Kopka) Sugiyarto terlibat cekcok mulut dengan para pelaku.

Peristiwa berawal saat korban diminta bantuan oleh temannya yang bernama Amen. Saat itu Amen yang melintas di Jalan Pemuda sekitar pukul 21.00 WIB, dihadang oleh sekelompok orang. Mereka bermaksud membawa motor Honda Scoopy yang dikendarai oleh Amen karena tidak membayar angsuran selama 10 bulan. "Kemudian, Amen menghubungi Koptu Sugiyarto yang tak lama kemudian tiba di lokasi,"  ujar Ade saat dikonfirmasi, Jumat (21/11).

Namun, lanjut Ade, kedatangan Sugiyarto justru memancing emosi para pelaku. Akibatnya Sugiyarto dan Amen  menjadi sasaran amukan para pelaku dengan ditusuk dan dibacok. Amen yang terkena sabetan parang mengalami luka pada bagian telinga kanan hingga terputus, sementara Koptu Sugiyarto mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri dan luka bacok di bagian kepala. "Sepertinya korban berusaha mempertahankan sepeda motor itu hingga terjadi cekcok yang berujung pada penganiayaan ini," tambah Ade.

Ade menjelaskan, Koptu Sugiarto adalah anggota POM AL yang diketahui sudah desersi dari kesatuannya. Meski demikian menurut Ade, sampai saat ini surat desersi tersebut belum sempat diterima oleh Sugiyarto. Hingga saat ini ada sembilan pelaku yang diamankan. "Mereka debt collector. Kami masih kembangkan kasus ini. Kami akan telusuri siapa yang paling berperan," jelasnya.

Dari tangan pelaku, polisi menemukan barang bukti senjata tajam berupa dua parang, sebuah golok, sebuah belati, dan beberapa anak panah. "Kami juga mengamankan belasan sepeda motor milik pelaku," paparnya. Saat ini para pelaku telah diamankan di Polres Metro Jakarta Timur. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement