REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan rencanannya akan menaikan harga BBM subsidi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mereka sudah menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun yang akan digunakan untuk bantuan sosial.
Wapres Jusuf Kalla (JK ) mengatakan, sudah ada anggaran yang nantinya difungsikan sebagai bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Dengan adanya dana tersebut, masyarakat diminta tak perlu khawatir atas dampak kenaikan itu.
"Iya, sudah ada anggarannya Rp 5 triliun," kata JK di komplek Istana Negara, Kamis (23/10).
JK menyatakan, kenaikan BBM saat ini tak akan terlalu mengkhawatirkan masyarakat. Sebab mereka tak terkena dampaknya secara langsung.
Karena semua orang sudah beralih dari minyak tanah ke gas. Kalau pun ada kenaikan harga transportasi, itu tak terlalu besar.
Menurut dia, untuk dapat membangun negeri ini, subsidi BBM memang perlu dikurangi. Karena penggunaanya cenderung konsumtif, hanya habis dalam bentuk asap kendaraan.
Yang menikmati harga murah tersebut juga mereka yang relatif mampu. "Tidak ada cara lain selain mengalokasikan subsidi BBM dari konsumtif ke produktif, kenaikan harga hanya dampaknya saja," ujar dia.