REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengundang para investor untuk membangun perusahaan perhiasan emas di Jatim. Menurut Soekarwo, Pemprov Jatim siap menyediakan lahan 100 hektare di dekat Bandara Juanda. Selain itu, Soekarwo menambahkan, bahan baku emas tersedia di Jatim, sehingga biaya produksi akan lebih murah.
Hal tersebut dikatakan sang Gubernut saat membuka pameran perhiasan Internasional Jewellery Fair (SIJF) ke-19, di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (23/10).
Soekarwo menginformasikan, pekspor perhiasan emas asal Jatim pada 2013 mencapai US$ 1,45 miliar, meningkat 104 % dibanding Tahun 2012 sebesar US$ 701 Juta. “Tujuan ekspor ke USA, Eropa, Singapura dan Malaysia. Kalau ke Dubai design hand made semua dari Jatim. Itu artinya produk Jatim sudah bisa bersaing di kancah internasional,” ujar dia.
Dijumpai dalam kesempatan yang sama, kepala Disperindag Jatim Hari Sasono mengatakan, SIJF yang ke-19 merupakan pameran perhiasan terbesar di Indonesia Timur. Menurut dia, maksud diselenggarakan SIJF sebagai sarana promosi untuk membangun citra industri perhiasan di tanah air.
Selain itu juga untuk memperkenalkan produk dan teknologi baru, industri perhiasan dan pendukungnya di Jatim. Sehingga diharapkan dapat meningaktkan pangsa pasar dan penjualan perhiasan di tanah air.
SIJF yang berlangsung tanggal 23 hingga 26 Oktober 2014 diikuti pengusaha kecil, menengah dan besar dari Jatim, dan beberapa provinsi lain yang menampilkan produk perhiasan, asesoris, termasuk industri peralatan perhiasan yang terbaik dan berkualitas ekspor.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Jefri Tumewu mengatakan, pameran bersama ini diperlukan sebagai upaya untuk pengenalan produksi dan meningkatkan penjualan, dan tentunya sangat bermanfaat bagi industri kreatif menciptakan peluang pasar internasional.