Ahad 12 Oct 2014 21:53 WIB

Kemenkes Tekankan Ebola Hanya di Afrika!

Rep: C87/ Red: Winda Destiana Putri
Electron micrograph of an Ebola virus virion (illustration)
Foto: en.wikipedia.org
Electron micrograph of an Ebola virus virion (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menekankan virus Ebola sejak pertama ada di dunia sampai dua pekan yang lalu ada di Afrika. Virus Ebola belum pernah menjangkit manusia selain di Àfrika.

Menurutnya, orang Spanyol terkena Ebola karena tertular dari pasien, sedangkan orang Amerika tertular dari Liberia.

"Sejauh ini terjadi di Afrika atau yang ada hubungan dengan Afrika," kata Tjandra saat dihubungi Republika, Ahad (12/10).

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi masuknya virus Ebola ke Indonesia, kewaspadaan di semua lini ditingkatkan. Sejauh ini, virus Ebola belum ada di Indonesia dan Arab Saudi.

Salah satu kasus yang perlu diperhatikan, adanya perawat yang sakit di Spanyol. Karenanya dia mengimbau petugas kesehatan berhati-hati jika ada WNI yang pulang dari negara yang terjangkit Ebola yakni Sierra Leone, Liberia, Nigeria, dan Guinea.

Dia mengingatkan kembali kepada petugas jika ada pasien yang dicurigai harus ditangani secara tepat. Kasus perawat di Spanyol sudah memakai baju pelindung tapi tetap tertular. Pakaian pelindung hal penting tapi mengikuti prosedur pelepasan dan pemasangan juga dinilai penting.

Menurutnya, semua penyakit menular di semua negara hal yang mungkin tapi Amerika dan Spayol ada penerbangan ke negara-negara itu, sedangkan Indonesia tidak punya penerbangan langsung ke negara tersebut. "Jadi kemungkinan lebih kecil," ujarnya.

Terkait jemaah haji, sampai saat ini belum ada satu pun jemaah yang terkena Ebola. Untuk mengantisipasi, di bandara dipasang Thermal Scanner atau alat pengukur suhu. Sehingga kalau ada yang dicurigai akan dilihat apakah ada tanda-tanda terkena Ebola. "Tapi sejauh ini belum ada yang dicurigai dan belum ada penemuan baru," imbuhnya

Menurutnya, jika tidak ditangani dengan baik, permalahan Ebola bisa menjadi seperti AIDS. Dimana jumlah pasien banyak, dan menyebar di berbagai negara. Seperti peringatan Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika kepada semua negara agar membantu Afrika dalam menangani kasus Ebola di berbagai belahan dunia lain.

Sebelumnya, pihaknya juga mengimbau kepada orang Indonesia agar tidak bepergian ke Sierra Leone, Liberia, Nigeria, dan Guinea. Namun, jika terpaksa pergi dipersilakan dengan beberapa imbauan. Antara lain melakukan perilaku bersih dan sehat, jangan menengok pasien Ebola, jangan melakukan kontak dengan jenazah atau tidak perlu menghadiri pemakaman, dan jangan kontak dengan binatang. Jika telah terkena virus Ebola, diimbau jangan pulang tapi segera berobat ke rumah sakit terdekat di negara tersebut.

Sedangkan untuk WNI yang pulang dari negara-negara tersebut diimbau jika ada keluhan demam, nyeri otot, gangugan saluran pencernaan, agar segera berobat. Selain itu diwajibkan memberitahu jika baru pulang dari negara-negara tersebut. Saat berobat diimbau membatasi kontak sampai dipastikan terkena Ebola atau bukan Ebola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement