REPUBLIKA.CO.ID, NGABANG -- Operasi penertiban pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, akan dilanjutkan kembali setelah sempat terhenti menyusul tewasnya seorang polisi di lokasi penambangan.
"Untuk penertiban PETI tetap berlanjut walaupun ada korban jiwa dari anggota polisi. Dalam minggu ini rencana akan razia lagi, tapi ada kendala Polres ada kegiatan. Tapi pekan depan akan dilanjutkan dan tidak ada istilah berhenti," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Landak, Banda Kolaga di Ngabang, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan penertiban PETI terus dilanjutkan dalam waktu tidak ditentukan. Karena pendanaan juga secara bertahap dalam pencairan. Sedangkan dalam operasi yang tidak bisa dihindari adalah untuk bahan bakar minyak dan makan minum petugas tim yang turun ke lapangan.
"Pencairan dana tidak sekaligus. Bertahap dan pembayaran sesuai tahapan. Jadi tidak ada istilah kegiatan berhenti setelah ada insiden korban tim," katanya lagi.
Tetapi, ia mengatakan tetap akan mengevaluasi penertiban yang sudah dilakukan. Bahkan Dinas Sosial bersedia meminjamkan pelampung jika untuk keperluan berhubungan dengan sungai.
Banda berharap masyarakat juga mendukung program pemerintah dalam penertiban PETI khususnya mereka yang berada di daerah aliran sungai (DAS). Tetapi selama ini masyarakat masih belum semua mendukung.
"Contohnya waktu tim melakukan operasi di kampung Monte, kami untuk menyeberang sungai harus berenang. Masyarakat tidak mau memberikan bantuan. Jadi masyarakat memang belum sepenuhnya mendukung program penertiban PETI," tegas Banda.
Ia menambahkan, data PETI sudah dikantongi seperti di daerah Kecamatan Kuala Behe dan Air Besar. Data sudah disampaikan kepada Polres Landak.
Kami berharap polisi bisa menindaklanjuti untuk memanggil pemilik mesin dompeng. Karena polisi yang punya wewenang hukum," katanya lagi.
Ia berharap kejadian longsor di daerah Goa Boma antara Singkawang dan Bengkayang dengan 21 korban tertimbun, tidak terjadi di Kabupaten Landak.
Ia menambahkan, akan ada penanganan pasca-penertiban PETI ada solusi yang ditawarkan dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Landak. Salah satunya yang berhubungan dengan sungai seperti keramba, ternak bebek, ayam sampai ke sapi. "Itu solusi karena menyangkut pekerjaan orang bahkan bantuan bibit karet," katanya.