Selasa 07 Oct 2014 12:44 WIB

Kapal Korut Balas Tembakan Korsel

Bendera Korsel
Bendera Korsel

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal-kapal patroli Korea Utara dan Korea Selatan terlibat baku tembak Selasa dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan yang menjadi lokasi sejumlah bentrokan pada mmsa lalu, kata kementerian pertahanan Korsel.

Insiden itu terjadi saat harapan-harapan meningkat bagi satu kondisi yang konstruktif dalam hubungan antar-Korea yang tegang setelah kunjungan mendadak satu delegasi Korut ke Korsel hanya tiga hari sebelumnya.

Kementerian pertahanan mengatakan kapal patroli Korsel terlebih dulu melepaskan tembakan peringatan setelah kapal patroli Korut memasuki sejauh setengah mil laut di dalam perairan wilayah Korsel.

Bukannya segera mundur, kapal Korut malah membalas tembakan itu, jadi "pihak kami membalasnya," kata seorang juru biciara kementerian itu dan menambahkan "tidak ada kerusakan" kapal Korsel.

Kendatipun insiden hanya tembakan-tembakan peringatan, juru bicara itu mengindikasikan bahwa kedua pihak tidak melakukan usaha-usaha untuk menyerang pihak lain.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 09.50 waktu setempat (07.50 WIB) dekat pulau perbatasan Yeonpyeong, dan kapal patroli Korut mundur ke dalam perbatasannya 10 menit kemudian.

Perbatasan maritim defakto antara kedua Korea-- Garis Perbatasan Utara (NLL)-- tidak diakui Pyongyang , yang menyatakan perbatasan itu ditetapkan sepihak oleh pasukan PBB pimpinan AS setelah Perang Korea tahun 1950-1953.

Konflik Korea diakhiri dalam satu gencatan senjata bukan dengan satu perjanjian perdamaian, dan kedua Korea secara teknis masih berada dalam perang.

Kedua pihak megeluhkan seringnya terjadi pelanggaran maritim oleh pihak lain dan pada tahun 1999, 2002 dan 2009 terjadi bentokan angatan laut di perairan perbatasan itu.

Pada November 2010,Korut menembaki pulau Yeonpyeong menewaskan empat warga Korsel dan insiden sempat mencemaskan bagi terjadinya satu konflik berskala luas.

Insiden terbaru itu terjadi setelah satu kunjungan mendadak para staf terdekat pemimpin Korut Kim Jong-Un ke Korsel.

Delegasi itu dipimpin Hwang Pyong-So, wakil ketua yang baru dipilih Komisi Pertahanan Nasional angkatan bersenjata Korut yang dianggap sebagai orang nomor dua Kim Jong-Un.

Kunjungan itu menghasilkan satu persetujuan untuk memulai kembali dialog tingkat pejabat tinggi yang terhenti selama tujuh bulan saat ketegangan militer di semenanjung terbagi dua itu meningkat.

Delegasi itu juga menyampaikan pesan bahwa Kim Jong-Un tidak mengalami gangguan kesehatan yang serius, kendatipun tidak pernah terlihatn dihadapan publik selama lebih dari satu bulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement