Senin 06 Oct 2014 08:18 WIB

Bentrokan di Batam, Panglima TNI: Jangan Komentar Macam-macam

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kembali melarang pihaknya untuk berbicara apapun mengenai kasus tertembaknya empat anggota TNI Batalyon Yonif 134 Tuah Sakti oleh oknum anggota Brimob Polda Kepulauan Riau di kawasan Tembesi, Batu Aji, Batam, pada 21 September lalu.

Menurutnya perkembangan kasus bentrokan antar oknum TNI-Polri di Batam saat ini telah menjadi wewenang tim investigasi. Sehingga jika ada yang terlalu cepat berkomentar atau menyimpulkan, maka dikhawatirkan hal itu akan mengganggu proses investigasi.

"Dari awal saya sudah bersepakat dengan Kapolri agar tidak ada yang beri statement tentang hasil investigasi. Jika ada yang beri statement,  itu akan mengganggu objektivitas investigasi," katanya.

Ia pun mengatakan himbauan ini untuk memastikan tidak ada kesan intervensi TNI terhadap hasil penyelidikan yang tengah berlangsung.  Panglima menegaskan pasca terbentuknya Tim Investigasi Gabungan, maka segala sesuatu yang terkait hasil temuan akan diserahkan sepenuhnya kepada tim.

 

"Saya saja sebagai  Panglima TNI tidak mau komentar macam-macam. Makanya yang lain jangan macam-macam," ujarnya.

Ia menambahkan TNI dan Polri akan obyektif menyikapi kasus yang bermula dari operasi penggerebekan tempat penimbunan BBM ilegal tersebut. Panglima TNI berjanji bahwa hasil investigasi insiden di Batam akan diumumkan setelah puncak peringatan HUT TNI tanggal 7 Oktober 2014 yang akan datang. 

"Kalau ada anggota nakal, kita umumkan nakal, dan akan kita beri sanksi disiplin," tegasnya.

Seperti diketahui, empat orang anggota TNI Batalyon 134 Tuah Sakti ditembak oleh anggota Brimob. Penembakan berawal ketika petugas Polda Kepri melakukan penggerebekan terhadap lokasi penimbunan BBM. Kemudian dua anggota TNI yang melintas, bermaksud melihat apa yang terjadi namun keduanya ditembak.

Sementara dua anggota TNI lainnya tertembak di depan Mako Brimob Polda Kepri. Pascapenembakan TNI-Polri kemudian membentuk tim investigasi. Namun meski waktu investigasi sudah selesai sejak 25 September lalu, namun hingga kini hasilnya belum disampaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement