REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tim Koalisi Merah Putih (KMP) terus memenangkan pertarungan politik di parlemen. Setelah menang sengketa di sistem pilkada dan UU MD3, kini, KMP berhasil mendudukkan kadernya sebagai ketua DPR periode 2014-2019.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta Adi Prayitno, mengatakan, nama-nama ketua DPR terpilih ini sudah diprediksi banyak kalangan, bahwa paket pimpinan DPR bakal dimenangkan oleh koalisi merah putih.
"Jelas, ini menjadi pukulan ketiga bagi kubu koalisi Indonesia hebat. Karena sebelumnya sudah dikalahkan dalam voting UU MD3, UU Pilkada, dan terakhir soal perebutan pimpinan DPR," kata Adi yang juga peneliti dari The Political Literacy Institute, saat menyampaikan pendapatnya kepada Republika, Kamis (3/9).
Dosen Universitas Sumbawa itu mengatakan, kemenangan ini menunjukkan dua hal. Pertama soliditas koalisi merah putih cukup teruji, meski tidak terlepas dari kepentingan yang ada di dalamnya. Kedua, kemenangan ini menunjukan bahwa komunikasi politik yang dibangun oleh kubu Indonesia hebat lemah dan kaku.
"Bahkan terkesan juamawa. Terutama komunikasi politik yang dilakukan oleh PDIP, setelah menang pilpres. PDIP terkesan tak butuh partai-partai lain," ujarnya.
Kalau pun ada upaya merangkul partai lain, tetapi itu kata Adi, dilakukan setengah-setengah dan terkesan tidak serius. Ini terbukti pada malam tadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunggu ketemu Megawati, tetapi Megawai tidak hadir.