REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Nasional Indonesia memamerkan patung Buddha Dipangkara tertua yang merupakan peninggalan abad ke-2 Masehi untuk meningkatkan pengetahuan kesejarahan masyarakat.
"Patung Buddha Dipangkara berbahan baku perunggu ini merupakan koleksi tertua di antara 141 ribu koleksi patung di Museum Nasional," kata Pengurus Layanan Edukasi Museum Nasional Asep Firman Y di Jakarta, Rabu (1/10).
Ia menjelaskan patung Buddha Dipangkara diperkirakan peninggalan abad ke-2 Masehi karena dilihat dari gaya seni, struktur dan bentuk abad ke-2 dari India Selatan, ditemukan di Sikendeng Mamuju, Sulawesi Barat.
"Para nelayan di Sulawesi mempercayai patung ini membawa keberkahan dan kebaikan dalam melaut, karena dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan," ujarnya.
Ia mengatakan, kemungkinan arca yang dibawah pelaut karena tidak ditemukan kerajaan Hindu-Budha tapi itu bukan asli buatan indonesia karena didatangkan dari luar merupaka interpretasi ahli arca dilihat dari gaya seni abad ke-2 ditemukan Disikendeng Mamuju.
"Sampai saat ini, tidak menemukan bekas peradaban hindu budha, dan tidak ditemukan kerajaan di sana Buddha dipangkara merupakan buddha penjaga laut dan kemungkinan di bawah pelaut sehingga ada di wilayah Sulawesi," ujarnya.