REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Nasional bakal hadir dengan wajah baru sekitar akhir tahun 2024 dan dilengkapi dengan sistem mitigasi kebakaran yang lebih canggih.
"Ini sebuah pembelajaran. Di bangunan baru nanti, sistem pencegahan kebakaran tentunya lebih canggih daripada heritage atau penggunaan lama. Lebih baguslah, karena kejadian itu (kebakaran pada 16 September 2023) tentunya menjadi pembelajaran besar bagi kami," kata Kurator Museum Nasional Indonesia Budiman di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Ia menjelaskan, sistem penanganan kebakaran di museum tidak dapat dipasang secara sembarangan. Pemasangan harus melalui kajian secara detail karena ada banyak benda cagar budaya yang harus dilindungi.
"Seperti sprinkle (percikan) tidak bisa langsung air karena di sana ada benda-benda cagar budaya, kalau terkena air bisa berbahaya, mungkin ada metode-metode lain yang bisa diterapkan dan itu sedang kami kaji menjadi program ke depan," ujar dia.
Ada enam bangunan di bagian belakang gedung A yang proses konservasinya melibatkan arsitek dan para ahli dari luar negeri, di antaranya dari Prancis dan Amerika Serikat. Saat ini, tim konservasi sedang melakukan kajian apakah bangunan akan dikembalikan seperti semula atau baru.
Subkoordinator Konservasi Museum dan Cagar Budaya Indonesia Nahar Cahyandaru mengutarakan bahwa hingga saat ini objek yang berhasil diselamatkan dari lokasi kebakaran masih disimpan di ruang temporer untuk dilakukan pendataan ulang, dan diidentifikasi berdasarkan prioritas.
"Saat ini kita masih melakukan stabilisasi, dan mempertimbangkan beberapa koleksi prioritas yang akan dipamerkan sekitar Januari-Februari 2024," ucap Nahar.
Klasifikasi untuk melihat risiko kerusakan..