Selasa 30 Sep 2014 22:43 WIB

Para Penghibur yang tak Mau Jadi Hiburan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Tugas wakil rakyat tidak mudah. Tugasnya sangat besar," kalimat itu disampaikan mantan pemain sinetron Dessy Ratnasari di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (30/9).

Siang itu Desy datang ke Kompleks Parlemen Senayan untuk mengikuti prosesi gladi resik pelantikan anggota DPR periode 2014-2019. Desy terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN), daerah pemilihan Jawa Barat IV yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Desy sadar banyak masyarakat ragu dengan kapasitas dan kapabilitas artis dalam dunia politik. Para artis kerap dianggap hanya sebagai "penghibur" dalam proses pembahasan dan pengambilan keputusan rancangan undang-undang. Desy bertekad mengubah persepsi tersebut.

Menurut Desy anggota dewan harus terus mengasah pengetahuan formal dan nonformalnya agar lebih peka menangkap aspirasi publik. Tidak peduli dia berasal dari dunia artis atau bukan.

"Mudah-mudahan saya bisa menjalankan kepercayaan masyarakat di dapil saya Sukabumi," kata wanita lulusan S2 Ilmu Psikologi Bisnis Organisasi ini.

Siang itu Desy tidak sendiri. Koleganya dari dunia hiburan, Lucky Hakim juga ikut menghadiri prosesi gladi resik. Lucky mengakui artis punya kelebihan popularitas untuk terpilih menjadi anggota dewan.

Namun kelebihan ini menurutnya tidak lagi bisa diandalkan saat menjadi wakil rakyat. Sebab, sukses tidaknya seorang anggota dewan bergantung pada ikhtiar dan usaha tiap individu. "Populartias tidak jadi senjata pamungkas," ujarnya.

Lucky melihat pembangunan infrastruktur di Indonesia belum merata. Lucky berniat duduk di Komisi V DPR, tempat dimana proses perencanaan pembangunan infrastruktur dibahas bersama pemerintah. "Kemungkinan saya di Komisi V karena Indonesia perlu dibangun infrastrukturnya," katanya.

Demi membela rakyat Lucky rela meninggalkan dunia keartisan. Ttawaran membintangi sejumlah judul sinetron dia tolak agar bisa fokus menjalankan tugas legislasi.

"Setelah dinyatakan KPU terpilih saya putus kontrak dari dunia entertaiment. Sampai tadi malam saja ada tawaran," kata politikus PAN ini.

Mantan artis yang juga akan memulai karir sebagai politisi adalah Krisna Mukhti. Krisna mengku siap mengemban amanat rakyat. Persiapan itu menurutnya dilakukan dengan mengikuti berbagai program pembekalan yang dilakukan partai maupun pemerintah.

"Selama sebulan ikut pembekalan Lemhanas, DPP, dan KPU," kata politikus PKB ini.

Di balik keraguan masyarakat, Krisna menilai artis punya kelebihan tersendiri dibandingkan politisi murnis. Menurutnya artis lebih banyak bergaul langsung dengan masyarakat. Artis juga dirasa Krisna lebih memiliki kepekaan terhadap aspirasi masyarakat. Dia yakin pendapat artis dalam pembahasan undang-undang datang dari lubuk hati.

"Jadi ungkapan-ungkapan dan hal yang dihasilkan pun banyak berdasarkan hati dan akal," katanya.

Krisna berharap PKB akan menempatkannya di Komisi X DPR RI. Dia merasa Komisi X lebih mewakili bidang profesinya sebagai pekerja seni. "Saya minta di Komisi X. Tapi terserah partai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement