Selasa 30 Sep 2014 22:18 WIB

Besok, SBY Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila untuk Terakhir Kalinya

Presiden SBY.
Foto: Facebook
Presiden SBY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Komplek Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada Rabu (1/10) besok.

Seperti dikutip dalam laman Sekretariat Kabinet, Selasa, ini merupakan ke-10 kalinya dan menjadi yang terakhir bagi SBY selaku Presiden bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sudah berlangsung mulai 1967 sejak ditetapkan oleh Jenderal Soeharto selaku pejabat presiden. Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya akan dihadiri oleh anggota DPR-RI dan DPD-RI.

Ketua DPR RI Marzuki Alie dijadwalkan membaca ikrar yang meneguhkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sementara itu, dalam pedoman upacara yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Mendikbud Mohammad Nuh selaku ketua panitia menyebutkan, tema upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini adalah "Penguatan Nilai -Nilai Pancasila Untuk Meningkatkan Kualitas Demokrasi".

Mendikbud juga meminta agar kementerian-kementerian, lembaga tinggi negara, Kejaksaan Agung, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, serta Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, juga menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini.

Pimpinan pelaksanaan penyelenggaraan diserahkan kepada pimpinan kementerian, Lembaga Tinggi Negara, Kejaksaan Agung, Lembaga Pemerintah NonKementerian, Bank Indonesia dan atau pejabat yang ditunjuk berdasarkan edaran Menteri Negara/Sekretaris Negara.

"Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan di pusat berlaku untuk penyelenggaraan di kampus dan sekolah-sekolah, dengan pemimpin kepala sekolah, atau rektor," tulis Mendikbud dalam surat tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement