REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan DPR dari Golkar, Priyo Budi Santoso, memainkan peranan penting dalam proses paripurna pengesahan RUU Pilkada Jumat (26/9) dini hari tadi.
"Aktor utamanya Priyo, yang betul-betul memainkan drama. Ia mengetukkan palu yang sarat kepentingan dan membuat rapat menjadi kisruh," kata Pengamat politik dari Komite Pemilih Indonesia (TePi Indonesia) Jeirry Sumampow, di Jakarta.
Setelah aksi "walk out" Demokrat, keputusan soal RUU Pilkada dimenangkan oleh suara yang mendukung dikembalikannya Pilkada oleh DPRD dengan total 226 suara.
Fraksi yang tergabung dalam koalisi Merah Putih tetap mendukung Pilkada lewat DPRD antara lain Golkar (73 anggota), PKS (55 anggota), PAN (44 anggota), PPP (32 anggota), dan Gerindra (22 anggota).
Adapun dukungan untuk Pilkada langsung meraih 13 suara. Koalisi Jokowi-JK tetap mendukung Pilkada langsung yakni PDI Perjuangan (88 anggota), PKB (20 anggota), Hanura (10 anggota), ditambah 6 anggota dari Fraksi Demokrat dan 11 dari anggota Fraksi Golkar.
"Kalau kita lihat ekspresi Priyo tadi malam, dia kaget bahwa ada juga 11 orang anggota Fraksi Golkar yang dukung Pilkada langsung salah satunya itu Ketua DPD Golkar Jawa Timur," ujar Jeirry.