Ahad 21 Sep 2014 14:58 WIB

PKS; Jadi Oposisi Adalah Risiko Perjuangan

Presiden PKS Anis Matta (kanan).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Presiden PKS Anis Matta (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS Anis Matta menegaskan posisi PKS sebagai partai oposisi merupakan sebuah resiko perjuangan. Menurutnya, tradisi menjadi partai oposisi bukan hal baru di partainya.

"Sekarang kita menjadi oposisi dan jangan pernah bersedih karena kita oposisi. Ketika Hidayat Nur Wahid menjadi Presiden PKS dan jumlah kita di parlemen hanya 7 orang, kita pernah menjadi oposisi. Menjadi oposisi adalah resiko perjuangan," katanya dalam acara silaturahmi Anggota Legislatif Nasional (Silagnas) PKS, Ahad (21/9).

Ia bercita-cita PKS bisa menjadi World Class Political Party. Yang harus dilakukan PKS saat ini adalah terus mengembangkan kapasitas hingga pada akhirnya pantas memimpin negara.

"Dengan terus meningkatkan kapasitas, PKS bukan hanya akan pantas memimpin negeri ini, namun partai ini akan menjadi world class political party," tegas Anis.

PKS mengokohkan visi dakwah parlemen kepada seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) seluruh Indonesia. Sebagai partai berazas Islam, anggota legislatif (DPR dan DPRD) PKS diharapkan mampu menjalankan fungsi kedewanan sebagai alat untuk menyampaikan dakwah bagi kebaikan dan mencegah kerusakan bagi umat dan bangsa Indonesia.

Untuk itulah PKS menggelar acara Silagnas yang dihadiri  anggota DPR/D dari total 1.217 kader PKS yang duduk di lembaga legislatif mulai tingkat DPR (40 anggota), DPRD tingkat I (160 anggota) dan DPRD tingkat 2 (1.017 anggota).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement