Sabtu 13 Sep 2014 12:30 WIB

Pembangunan Tol Cisumdawu Terganjal Penyediaan Lahan

Pembangunan jalan tol
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sejauh 60,11 km, khususnya untuk Seksi II yang meliputi Rancakalong – Sumedang (17,350 km), hingga saat ini masih terganjal masalah penyediaan lahan. Padahal jalan tersebut akan menyambung dengan jalan nasional menuju akses bandara internasional Kertajati di Majalengka,  Jawa Barat.

Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional Wilayah IV Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Hartadi mengatakan ingin memperioritaskan pembangunan jalan Seksi II itu, karena pembangunan jalan Tol Cisumdawu itu juga mampu mendukung pengembangan pembangunan di Cirebon dan Indramayu.

“Seksi II memang lebih diprioritaskan. Karena bermanfaat sebagai penghubung akses ke Bandara. Kami perkirakan penanganan seksi II ini akan menelan dana terbesar dibanding untuk 5 seksi lainnya,” kata Bambang, Sabtu (13/9).

Menurut Bambang, semula pihaknya mentarget pembangunan jalan tol Seksi II itu jika pembebasan lahannya bisa  selesai Mei lalu, maka konstruksinya selesai Juli 2015. Namun kenyataannya, hingga kini masih terdapat lahan selas 2,972 ha yang belum bebas. Lahan seluas itu meliputi 7 Desa (Citali, Pamulihan, Cigendel, Sukasirnarasa, Pasir Biru, Pamakaran dan Ciherang).

Ia menyebutkan, akibat adanya kendala ini pihaknya harus melakukan proses persetujuan perpanjangan waktu. Saat ini tengah diupayakan  usulan perpanjangan waktu pekerjaan dan penambahan biaya.

Bambang menilai, alokasi dana kurang lebih sebesar Rp 100 miliar dirasakan belum memadai. Untuk itu, sedang diupayakan usulan penambahan loan sekitar Rp 346 miliar yang diperkirakan membutuhkan waktu 2 – 3 bulan termasuk proses revisi DIPA di Kementerian Keuangan.

“Sudah pasti hal ini akan mempengaruhi cash flow kontraktor dan berimbas pada penyelesaian pelaksanaan pekerjaan,” tambah Bambang Hartadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement