REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duet mantan presiden dan wapres, Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz bisa jadi pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk memutuskan koalisi ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Kedua partai itu pun masih membuka peluang untuk menjalankan pemerintahan bersama.
Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyant berharap PPP bisa mengkosolidasikan diri usai pemecatan ketum Suryadharma Ali. Karena kondisi itu pernah terjadi di era Mega-Hamzah.
Keduanya bisa bekerjasama dengan baik memimpin Indonesia. "Saya pikir ini tradisi yang bisa kami perkuat, pimpinan dua partai bisa bertemu. Tentu saja Jokowi-JK juga berkomunikasi dengan PPP," kata Hasto, Kamis (11/9).
Namun, ia menambahkan, tidak ada pendekatan khusus dengan PPP. Sebab PDIP atau Jokowi-JK diyakini tak akan ikut campur urusan rumah tangga parpol lain. Partai lebih memilih menunggu adanya perubahan konfigurasi politik.
Sebelumnya PPP memecat Suryadharma dalam rapat harian pengurus DPP, Rabu (10/9) dini hari. Dia dianggap tidak layak untuk menduduki posisi ketua umum karena terjerat kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji.