REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan Haryono mengatakan, meski 47,4 persen wilayah Indonesia mengalami kemunduran awal musim hujan hal itu gak berdampak signifikan terhadap produksi padi. Haryono yang juga menjabat Plt Dirjen Tanaman Pangan ini menjelaskan, dari 47,4 persen tersebut, sebanyak 29 persen wilayah hanya mengalami keterlambatan selama satu dasarian atau sepuluh hari.
Ia optimistis produksi gabah kering giling (GKG) di akhir 2014 dapat mencapai angka 70,24 juta ton. "Bahkan jika kita terus berupaya maka bukan tidak mungkin bisa mencapai 72 ton," katanya pada Senin (8/9) di Jakarta.
Berdasarkan prediksi iklim Musim Hujan (MH) 2014/2015 dari BMKG dan Balitbangtan, MH akan terjadi pada bulan Oktober dan November di 73,4 persen wilayah Indonesia. Wilayah tersebut meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Sebesar 67,4 persen hujan bersifat normal.
Sementara itu untuk sebagian wilayah Jawa, Sulawesi, dan Bali akan terjadi kemunduran awal MH 2014/2015. Mundurnya awal MH di ketiga wilayah tersebut diperkirakan hingga antara sepuluh hari hingga satu bulan.