Rabu 03 Sep 2014 15:50 WIB

Warga Aksi 'Pepe' Protes Hotel Fave

Rep: Yulianingsih/ Red: Joko Sadewo
Sumber air baku (ilustrasi)
Foto: Palyja
Sumber air baku (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi protes warga Miliran, Yogyakarta terhadap manajemen Hotel Fave di Jalan Kusumanegara Yogyakarta kembali dilakukan. Kali ini puluhan warga melakukan aksi 'pepe' atau berjemur diri di depan hotel tersebut, Rabu (3/9).

Aksi ini bukan aksi yang pertama dilakukan warga. Sejak Agustus lalu warga sudah melakukan aksi protes. Hal ini dilakukan karena sumur warga Miliran mengering setelah berdirinya hotel tersebut.

Koordinator Lapangan Korban Sumur Kering Dodo Putra Bangsa mengatakan,  sejak hotel Fave berdiri, banyak sumur milik warga yang mengalami kekeringan. Padahal kata dia, sebelumnya meski kemarau panjang sumur warga masih layak konsumsi.

"Kita sudah meminta pihak hotel untuk  mengembalikan sumber air warga,  dan adanya keterlibatan Pemerintah DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengawasi dan memastikan agar hotel memenuhi tanggung jawabnya. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya.

Diakuinya, jika tidak ada tindakan maka warga menuntut agar izin hotel dicabut. Menurutnya, hotel yang beroperasi sejak 2013 lalu itu menggunakkan sumur dalam dengan kedalaman 80 meter. Hal ini yang diindikasikan menyebabkan sumur warga sekitar mengering.

Pihak hotel kata dia, sempat memberikan tawaran kompensasi uang dengan total Rp2 juta untuk seluruh warga di RT 13 yang berada tepat di belakang hotel. Namun hal itu tidak diterima oleh warga. Warga tetap bersikukuh manajemen mengembalikan air di sumur warga.

Saat ini kata dia, banyak warga yang menyuntik kembali sumurnya agar air kembali mengalir. Namun tidak semua warga mampu untuk itu. Saat ini ada sedikitnya 27 sumur yang kering di Miliran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement