Rabu 29 Aug 2018 17:06 WIB

Air Bersih di Pulau Untung Jawa Semakin Asin

Musim kemarau membuat sumur bawah tanah jadi kosong dan terisi air laut.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andi Nur Aminah
 Warga menimba air di sebuah sumur di tengah sawah yang mengalami kekeringan di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Warga menimba air di sebuah sumur di tengah sawah yang mengalami kekeringan di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau yang melanda Kepulauan Seribu memengaruhi kualitas air tanah di sana. Semakin hari, air bersih yang biasa dipakai warga menjadi lebih asin.

Lurah Pulau Untung Jawa, Ade Slamet menyampaikan bahwa selama musim kemarau, warga melaporkan kepadanya jika air tanah yang digunakan semakin asin. "Jadi sumur-sumur di bawah tanah yang kosong itu terisi air laut," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (29/8).

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga Pulau Panggang masih mengandalkan air tanah. Selain itu, warga juga mengambil air di tempat pengolahan air. "Di pulau ini ada dua tempat pengolahan air milik dinas SDA dan Kementerian PUPR," ujar Slamet.

Ia mengatakan, tempat pengolahan air milik dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta masih berfungsi memasok air untuk warga. Namun, tempat pengolahan air milik Kementerian PUPR belum berfungsi sama sekali untuk kebutuhan warga. "Alat milik kementerian (PUPR) dibangun akhir 2016, sempat diuji coba awal 2017 setelah itu belum dipakai lagi," ungkapnya.

Slamet juga menyatakan, selama musim kemarau terdapat beberapa antrean jeriken milik warga di depan tempat pengolahan air. Namun jumlahnya tidak banyak. "Di sini stok air aman," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement