Senin 12 Aug 2013 18:41 WIB

DPRD Gorontalo Beri Raport Merah Kepala Bandara Gorontalo

  Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa kondisi pesawat Lion Air di bandara Djalaludin, Gorontalo, Rabu (7/8).   (Antara/Adiwinata Solihin)
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa kondisi pesawat Lion Air di bandara Djalaludin, Gorontalo, Rabu (7/8). (Antara/Adiwinata Solihin)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo akan merekomendasikan penggantian Kepala Bandara Djalaluddin Agus Pramuka, kepada Kementerian Perhubungan.

Anggota Komisi III, Ayu Nasibu, Senin, mengatakan, langkah tersebut diambil, setelah terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air akibat menabrak sapi beberapa waktu lalu.

"Tadi kami sudah melakukan rapat dengar pendapat dengan kepala bandara, kesimpulan kami raportnya merah. Komisi III akan rapat internal lagi untuk mengeluarkan rekomendasi tersebut," kata Nasibu, usai rapat dengar pendapat di kantor DPRD Provinsi Gorontalo.

Menurutnya, kinerja kepala bandara berulang kali disoroti oleh DPRD, namun tak ada perbaikan dalam dua tahun terakhir.

Beberapa permasalahan yang ada di Bandara Djalaluddin, yakni pagar landasan yang tidak layak, pekerjaan pelapisan landasan yang tertunda, kondisi menara memprihatinkan hingga ruang terminal yang panas.

Menanggapi hal itu, Agus Pramuka meminta maaf atas kelalaiannya dalam menjaga keselamatan penerbangan di bandara itu. Agus mengakui pagar di landasan bandara tersebut tidak sempurna, sehingga mudah diterobos hewan.

Ia menjelaskan, anggaran pembangunan pagar telah diusulkan pada tahun 2013 sebesar Rp7,5 miliar, namun dicoret oleh pihak kementerian sehingga pagar baru akan terealisasi tahun 2014.

"Kendala lain yang kami hadapi, pagar kawat yang ada sering dipotong warga, tiang digergaji, kami bangun drainase betonnya dijebol," ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, saat kecelakaan Lion Air terjadi dirinya sedang cuti selama tiga hari atas izin dari atasannya di kementerian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement