REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden dan Wakil Presiden hasil ketetapan KPU, Jokowi-JK segera membangun komunikasi dengan Pemeerintahan SBY pascaputusan MK, Kamis (21/8). Hal itu dimaksud untuk melancarkan proses transisi antarperiode pemerintahan.
Wakil Staf Kantor Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjayanto mengatakan, setelah putusan MK ini, akan ada interaksi antara Jokowi-JK dan SBY-Boediono. Pihaknya juga mendorong Presiden menjembatani kordinasi kementerian dan lembaga dengan tim tersebut.
"Hari ini akan ada interaksi antara Jokowi dan SBY, lalu meminta kesedian SBY membuka komunikasi pemerintah dengan kantor transisi," kata Andi, Kamis (21/8).
Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada kesiapan apa-apa dari kubu Jokowi-JK dalam menghadapi putusan MK. Sejumlah pertemuan kemarin juga hanya membahas kinerja dan program yang tengah dibahas tim bersama pokja, bukan instruksi persiapan MK.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto menambahkan, pascaputusan MK ini, dinamika politik diperkirakan berubah. Menurut dia, sistem politik di Indonesia cair, apalagi kalau bicara kepentingan bangsan dan negara ke depannya.
"Saya pikir juga kesempatan bagi kita untuk duduk bersama agar secepatnya bisa mengatasi ketertinggalan kita," ujar dia.
Menurut dia, persoalan selama masa pilpres jangan terus diperpanjang. Belum lagi, realitas politik, hanya ada 4 parpol Jokowi-JK untuk DPR yang bisa mengisi jajaran kursi pimpinan dewan. Jadi terbuka peluang parpol non koalisi untuk bergabung.