REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan Cina merupakan negara potensial tujuan ekspor daerah tersebut.
"Hampir setiap minggu sejumlah komoditi diekspor ke Cina," kata Hasudungan, di Manado, Selasa.
Pada awal bulan Agustus, katanya, Sulut telah mengekspor sabut kelapa sebanyak 154,5 ton ke Tiongkok dengan sumbangan devisa sebesar 41.306 dolar Amerika Serikat.
Bukan saja sabut kelapa yang diekspor ke negara tersebut, katanya, tapi juga produk baru berupa kue kering wafer krim keju sebanyak 2,28 ton dengan devisa sebesar 7,656 dolar Amerika Serikat.
Bulan-bulan sebelumnya, katanya, juga telah diekspor berbagai komoditi turunan kelapa seperti tepung kelapa, bungkil kopra juga biji pala serta produk perikanan lainnya.
Realisasi ekspor Cina berlangsung berkesinambungan, kata Hasudungan, menandakan bahwa produk Sulut sudah sesuai standar internasional.
Produk ekspor di Sulut yang terus dilirik pasar luar negeri menunjukan peningkatan signifikan baik dari sisi volume maupun nilainya karena harganya cukup baik.
"Peningkatan perolehan devisa tersebut salah satu di antaranya karena harga yang dinikmati eksportir sangat bagus di pasaran ekspor, tentu berkat kualitas mata dagangannya bisa terjamin hingga ke tempat konsumen di mancanegara," jelasnya.
Pemerintah, katanya, akan terus mencari pasar baru bagi para pengekspor Sulut, sehingga tujuan produk andalan daerah ini terus bertambah banyak.