Senin 18 Aug 2014 19:44 WIB

Soal Pilpres, Marwah Daud: RI Harus Belajar dari Arroyo

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Djibril Muhammad
Marwah Daud Ibrahim
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Marwah Daud Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendikiawain muslim, Marwah Daud Ibrahim, menjelaskan, jangan sampai Indonesia mengalami hal sama dengan Filipina. Pada saat Filipina dipimpin presiden Gloria Macapagal Arroyyo, ditemukan adanya unsur kecurangan dalam pemilihan umum.

"Akibatnya pemerintahan kehilangan legitimasi, sehingga harus digulingkan," imbuh Marwah, di Jakarta, Senin (18/8).

Indonesia menurutnya, jangan sampai mengalami hal ini. Pilpres kemarin dibangun dengan bangunan yang gerowong, yaitu daftar pemilih tetap yang tidak jelas. Banyak DPT yang dibuat-buat, alias oplosan. Jika DPT-nya bermasalah, maka dipastikan hasil pilpres bermasalah. Pemenang pilpres kemarin dinilainya kehilangan legitimasi.

Dia menyatakan Indonesia jangan sampai mengalami hal sama. Harus banyak belajar dari sejarah bangsa lain. Pihaknya ingin agar pilpres diwarnai dengan kejujuran dan keadilan. Hal ini ditempuhnya dengan menggugat hasil pilpres kemarin ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pilpres kemarin, menurutnya, sangat mungkin digugat, karena terjadi sangat sengit. Karena calonnya hanya dua, sangat mungkin terlihat secara transparan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement